Pengantar Saja

Kalau kamu tidak lebih baik daripada saya lebih baik kamu tidak usah lahir, dan saya tidak usah mati!....read more

Mengapa harus menulis?

apakah ketika kita menulis harus memiliki sebuah literature. Ide itu seringkali muncul, namun tidak dapat menuliskannya dan berhenti hanya di satu paragraf.....read more

Negara yang Beragama atau Manusia yang Beragama?

Ada Suatu kaum yang hidup tenang, tentram dan harmonis di antara warganya. Pola hidup mereka sangat sederhana atau bisa dikatakan masih primitif, tapi itu tidak penting....read more

Mereka tak Merasakan Bahagia?

apakah benar burung di langit yang bebas terbang kemana pun juga dapat merasakan bahagia?read more


.:: SELAMAT DATANG DI BLOG GENCAR ::.

Sebuah Cerita Tentang Ngorok

Kamis, 31 Oktober 2013
Sebenarnya ini hal yang sepele tapi sangat mengganggu pikiran.

Dulu, dulu sekali. Saya adalah seorang nomaden (berpindah tempat, walaupun punya kost), bisa dikatakan seorang petualang. Menjelajah dari tempat teman ke tempat teman lain, tidur dari kost satu ke kost yang lain dan alhamdulillah kesemua kost yang pernah saya singgahi tidak ada kost cewek, tak sekali pun.

Perlu diketahui, hal itu saya lakukan karena kebetulan sedang dapat amanah dari teman-teman sejawat yang mengharuskan untuk menggenjot jiwa ke-silaturahim-an saya, agar maksimal dalam menjalankan amanah tersebut (emang iya?), anggap saja begitu.

Di dalam petualangan yang gak jelas, namun berladaskan misi mulia itu (silaturahmi), saya menjumpai berbagai kebiasaan-kebiasaan aneh saat tidur teman-teman yang mungkin tak semua orang tahu. Ada yang jorok, bikin aib, lucu, normal, (sok) imut, gagah dan bahkan ada yang lebih terlihat cakep dari tampang sebenarnya, tapi jarang banget, sebagai kaum Gentle saya harus mengakuinya, tapi saya normal kok.

Namun di tengah menunaikan misi itu ada kebiasaan salah satu teman dalam tidur yang bikin saya hampir ilfeel (belum ilfeel tepatnya). Ngorok..., salah satu teman saya ada yang memiliki kebiasaan ngorok, selalu ngorok, kalau kadang-kadang sih wajar tapi ini tiap hari.

Saya selalu terbangun ditengah perjalanan tidur, padahal saya termasuk orang yang sulit tidur. Terbangun oleh suara 30 desibel, dengan level suara 4 oktaf, berjenis sopran yang intinya mengganggu banget. Langsung saya mengendus, melacak lebih tepatnya, keberadaan suara yang seperti nyanyian ibu kost melantunkan lagu milik presiden SBY di album kedua. Sesuai prediksi banyak pihak (prediksi saya aja sih) suara itu dimiliki oleh si Mr. Ngorok alias teman saya si pengorok profesional itu. Saat itu memang saya tidur rame-rame, kalau gak salah berlima.

Perlu saya jelaskan, si Mr. Ngorok ini orang yang multi talenta, semua bidang hampir dapat ia lakukan, namun juga tak jarang yang ia kuasai. Saya kagum dengan orang ini, banyak orang yang berguru padanya itung-itung pengen bisa apa yang orang ini bisa. Dan tak jarang banyak pula yang memanfaatkan keampuan Mr. Ngorok ini. Kasian?, tidak!!! dibalik kepiawaian yang dimiliki, ia adalah seorang yang nyebelin, megelin dan egois. Dia orang yang bermuka dua, bermuka tiga, empat, lima pun kayaknya bisa. Watak yang ia miliki bisa digambarkan seperti karakter pemeran Governor di film The Walking Dead yang muncul di season ke-3. Ngeri lah kalau tahu karakternya. (Anda tidak akan bisa menebak siapa orang ini, tidak akan pernah, camkan itu anak muda!!!)

Singkat cerita, saya sudah bertransformasi menjadi anak kost yang "rumahan", tidak nomaden lagi, betah tinggal di kost sendiri. saya sudah melupakan hal-hal yang yang berkaitan dengan ngorok beserta ke-ilfeel-an tentangnya. Sampai suatu hari saya dihubungi oleh si Mr. ngorok ini yang membuat saya mau tak mau harus tidur di kostnya. Malam semakin dingin, semua lampu dimatikan dan kost ditelan gelap. Di tengah usaha menuju tidur yang nyenyak, muncul suara yang tak asing lagi, saya menoleh ke wajah yang mengeluarkan suara kurang ajar itu dengan dongkol level puncak sambil berucap ==<sensor>==.

Kita langsung ke pokok pembahasan.
Saya ingin mengetahui, apakah ada teori yang membahas hubungan antara orang berkebiasaan ngorok dengan karakter/kepribadian orang tersebut. Objek orang yang saya gambarkan dalam cerita di atas kebetulan berkarakter cenderung negatif (Positif kalau ada maunya) dan saya tak ingin terhasut dengan fakta itu. saya simpan dalam-dalam kesubjektifan diri agar tak keliru dalam men-judge orang apalagi sampai men-generalisir semua kaum ngorok seantero dunia. Hingga saya dapatkan kebenaran objektif dan dapat dipercaya perihal tentang Ngorok.

Ada yang bisa bantu?
gak harus ilmiah kok, yang penting diselipin fakta. Saya menghindari bertanya pada mbah google, karena si mbah terlalu pintar dan saya tak mau mengambil keuntungan pribadi dari kepintarannya.

2 comments:

  1. admin mengatakan...:

    Ngorokkkkkkkkkkkkkkk, Ngerokok

  1. Gencar SP mengatakan...:

    iya, beda itu, jgn GeEr.. :P

Posting Komentar