Pengantar Saja

Kalau kamu tidak lebih baik daripada saya lebih baik kamu tidak usah lahir, dan saya tidak usah mati!....read more

Mengapa harus menulis?

apakah ketika kita menulis harus memiliki sebuah literature. Ide itu seringkali muncul, namun tidak dapat menuliskannya dan berhenti hanya di satu paragraf.....read more

Negara yang Beragama atau Manusia yang Beragama?

Ada Suatu kaum yang hidup tenang, tentram dan harmonis di antara warganya. Pola hidup mereka sangat sederhana atau bisa dikatakan masih primitif, tapi itu tidak penting....read more

Mereka tak Merasakan Bahagia?

apakah benar burung di langit yang bebas terbang kemana pun juga dapat merasakan bahagia?read more


.:: SELAMAT DATANG DI BLOG GENCAR ::.

Mereka tak Merasakan Bahagia(?)

Selasa, 17 September 2013
Apakah burung di langit yang bebas terbang kemana pun juga dapat merasakan bahagia?

Atau jangan-jangan mereka dan hewan-hewan lain hanya memerankan peranannya masing-masing di dunia ini. Seperti mesin yang selalu menyala jikalau sang pemilik mesin menyalakannya. tapi itu masih rumit karena mesin butuh perawatan ini dan ini.

Apa mungkin mereka seperti agent dalam sebuah pemrogram komputer (Mata Kuliah Sistem Terdistribusi) yang diprogram untuk selalu berbuat seperti itu tanpa bisa bilang tidak, bekerja dengan aturan yang harus dijalani sebagaimana perintah si pemrogram. If bla...
blaaa... kling if else bla...bla... kling. kling..and kling.

if lapar, mencari makan; if ketemu musuh, berlari; else pulang ke sangkar dalam keadaan kenyang. lalu bagaimana dengan mereka tertarik kepada pasangan? ya tinggal merubah variabel-variabel ini, Lapar->mencari makan, musuh->berlari, kenyang->pulang, menjadi Tertarik->mencari pasangan, saingan->duel, kalah->mati ato menang->kawin.

Mereka tak punya hati, kalo pun punya itu sekedar legalitas untuk membuat para ilmuan tercengang dan sebagai bahan perenungan si pembuat pesawat pertama. Semua perangkat di tubuh mereka hanyalah kode-kode program dalam bahasa mesin yang bergerak wajar sebagaimana mestinya, tak lebih.

Mengapa demikian?

karena mereka hidup hanya untuk melaksanakan tugasnya, tidak berjuang untuk mencapai kehadirat Sang Pencipta, tidak dikategorikan baik dan buruk, dosa atau berpahala. Mungkin...

Tempat mereka cuma satu, Dunia. Tugas mereka cuma satu, bertahan hidup selama mungkin. Mereka memang berkembang biak, belajar dengan insting namun tak bisa memanipulasi kemampuan mereka, tak bisa membentuk perkumpulan yang menggemparkan dunia, tak bisa berfikir bagaimana mereka bisa ada dan darimana mereka berasal. Karena mereka memang dibuat begitu.

Allah, iya Allah lah yang membuatnya begitu. Lalu bagaimana seandainya mereka bisa keluar dari kewajaran atau bahkan bisa melebihi manusia?

Itu soal gampang, tinggal meniup atau berkedip saja. Kun fayakun....
Karena Allah tak bisa dibayangkan, sedangkan kita terbatas, bahkan hanya untuk membayangkan saja kita tak sampai. [gsp~17/9/13]

0 comments:

Posting Komentar