Pengantar Saja

Kalau kamu tidak lebih baik daripada saya lebih baik kamu tidak usah lahir, dan saya tidak usah mati!....read more

Mengapa harus menulis?

apakah ketika kita menulis harus memiliki sebuah literature. Ide itu seringkali muncul, namun tidak dapat menuliskannya dan berhenti hanya di satu paragraf.....read more

Negara yang Beragama atau Manusia yang Beragama?

Ada Suatu kaum yang hidup tenang, tentram dan harmonis di antara warganya. Pola hidup mereka sangat sederhana atau bisa dikatakan masih primitif, tapi itu tidak penting....read more

Mereka tak Merasakan Bahagia?

apakah benar burung di langit yang bebas terbang kemana pun juga dapat merasakan bahagia?read more


.:: SELAMAT DATANG DI BLOG GENCAR ::.

Negara yang Beragama atau Manusia yang Beragama?

Minggu, 15 September 2013

Ada Suatu kaum yang hidup tenang, tentram dan harmonis di antara warganya. Pola hidup mereka sangat sederhana atau bisa dikatakan masih primitif, tapi itu tidak penting. Tujuan membangun sebuah perserikatan adalah mengatur para anggotanya/ warganya menuju hidup sesejahtera mungkin dan aman. Ada hal ganjil dalam komunitas tersebut, mereka tak mengenal agama... bagaimana mereka dapat hidup sesejahtera itu?........


Ribuan kilometer arah timur, dijumpai suatu kaum yang tak lepas dari pertumpahan darah. Mereka tak segan untuk membunuh para warganya jika melawan sang penguasa. Dengan alasan idoelogi, mereka tak canggung untuk membantai bangsa sendiri tanpa ampun. Kaum tersebut sangat tidak mentolelir perbedaan keyakinan (Agama).... Mengapa mereka sekejam itu?

Berbicara soal negara, ketika sang penguasa (raja, presiden, kanselir, kholifah, kaisar, Sultan) dapat memimpin dengan bijak, mengantarkan bangsa dan negaranya ke kemakmuran, kesejahteraan dan jaminan keamanan, apakah Agama masih dibutuhkan?

Di lain sisi banyak dijumpai kekerasan, peperangan dan pertumpahan darah yang tak lain dan tak bukan karena alasan Agama. Bangsa ini dan bangsa itu berperang sampai binasa demi merebut tempat suci, demi mempertahankan aliran/ ideologi yang mereka anggap paling benar. Walaupun kadang mereka masih satu agama.

Benarkah Negara dan Agama tak bisa dijadikan satu?
Pada hakikatnya seorang manusia secara naluri akan mencari tahu dari mana dia berasal dan bertanya-tanya siapa Tuhannya. Agama adalah kebutuhan spiritual masing-masing individu. Sedangkan negara adalah kebutuhan antar individu untuk membentuk komunitas/ perkumpulan mencapai tujuan bersama. Selama mereka dapat mencapai cita-cita bersama, agama belum dibutuhkan (secara kolektif). Karena Agama/aqidah adalah urusan hati masing-masing.

Ibarat Kendaraan, Agama adalah buku petunjuk bagaimana menggunakan/mengoperasikan kendaraan itu dengan aman untuk mencapai tujuan. Ketika seseorang sudah menguasai cara untuk berkendara secara aman dan tidak merugikan pengendara yang lain sebelumnya, masih perluhkah dia buku petunjuk?

Sang Penguasa Alam Semesta tentu saja menyediakan ribuan, jutaan, milyaran jalan bahkan, untuk menuju kehadirat-Nya. Selama nyawa belum sampai di tenggorokan Surga itu masih milik orang yang buruk dan orang yang baik.[gsp]

0 comments:

Posting Komentar